Menjelang masa pencontrengan untuk pemilihan presiden yang semakin dekat, beredar kontroversi tentang Pemilu Presiden (Pilpres) satu putaran. Partai Demokrat dan pendukung capres dan cawapres SBY - Boediono adalah pihak yang pertama kali dan terus mengupayakan wacana pilpres satu putaran ini.
Salah satu gerakan untuk meloloskan pilpres satu putaran ini dibuat oleh sekelompok anak muda yang menamakan dirinya Perhimpunan Peduli Bangsa (PPI). Dengan menggunakan kaos bergambar SBY-Boediono mereka membagi-bagikan selebaran bertajuk "Satu Putaran Saja" pada pengunjung Jakarta Fair Kemayoran.
"Selain Jakarta, kami mengerahkan relawan di enam provinsi lainnya, seperti Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Sulsel, dan Sumut," demikian ungkap Direktur PPI Agus Budi Prasetyohadi pada pers di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Kamis (18/6).
Ketika di tanya mengenai wacana pilpres satu putaran ini, Capres Jusuf Kalla mengatakan bahwa dirinya tidak takut.
"Jangan dikira kalau satu putaran itu hanya capres dan cawapres tertentu saja yang bisa menang. Capres dan Cawapres lain juga punya peluang menang juga," ungkap Jusuf Kalla pada Minggu (21/6) di Semarang.
"Jadi, kalau pun satu putaran pilpres, kami juga siap," tambahnya.
Lain lagi komentar Cawapres Prabowo menanggapi wacana pilpres satu putaran yang di gemakan dengan alasan untuk mengirit anggaran ini.
"Kok alasannya irit ya. Kalau mau irit sekalian saja enggak usah ada pemilihan. Pakai sistem undian atau langsung tunjuk saja. Kembali ke masa kerajaan," ujarnya sambil tertawa sewaktu melakukan kunjungan ke pabrik PT. Sido Muncul, Semarang, Senin (22/6).
Baik pilpres satu putaran atau dua putaran, yang terpenting adalah bagaimana proses pemilu yang demokrasi dan aman dapat berlangsung. Selain itu yang lebih utama lagi adalah kedewasaan bagi para capres dan cawapres serta para pendukungnya dalam menyikapi hasil pemilu nanti. Yang menang jangan arogan dan yang kalah bisa menerima dengan berbesar hati. Mari kita wujudkan Pilpres 2009 yang damai.
Sumber : Kompas/VM